Artikel “Raden Ayu Maria Soelastri Soejadi Damasoepoetra Sasraningrat” – Kelompok 2

Artikel “Raden Ayu Maria Soelastri Soejadi Damasoepoetra Sasraningrat” – Kelompok 2

Raden Ayu Maria Soelastri: Teladan Perempuan dalam Perjuangan, Iman, dan Keadilan Sosial

Raden Ayu Maria Soelastri Soejadi Damasoepoetra Sasraningrat merupakan satu diantara tokoh lainnya yang berpengaruh pada masa menjelang hingga masa kemerdekaan. Sebagai bangsawan Jawa, ia memiliki pengaruh yang sangat kuat, tidak hanya berperan aktif dalam lingkungan keluarga keraton, tetapi juga ikut terjun ke dalam dunia sosial dan pendidikan. Ia juga aktif mendorong peranan perempuan agar tidak hanya terbatas di ranah domestik, melainkan ikut serta dalam membantu memperjuangkan kemerdekaan, baik melalui organisasi sosial maupun pendidikan. Pada masa pasca-kemerdekaan hingga era reformasi, perjuangan tokoh-tokoh seperti beliau tetap memberi inspirasi bagi gerakan perempuan dan masyarakat sipil demi bisa memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan keberanian untuk menyuarakan kebenaran.

Dari perjuangan beliau, kita dapat meneladani berbagai nilai penting. Pertama, nilai keberanian dalam memperjuangkan suara rakyat dan hak perempuan di tengah budaya patriarki. Kedua, nilai pengabdian tanpa pamrih melalui aksinya dalam bidang sosial dan pendidikan, yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. Ketiga, nilai integritas yang tercermin dari kesetiaan pada prinsip keadilan dan kebebasan. Nilai-nilai ini terlihat sama dengan semangat para tokoh Indonesia lainnya, tetapi menjadi unik dikarenakan datang dari perspektif seorang bangsawan perempuan yang rela merakyat demi rakyat. Jika nilai-nilai tersebut dilihat dari sudut pandang Kitab Suci, maka terlihat hubungan yang kuat. Dalam Alkitab tertulis, “Ia telah menyatakan kepadamu, hai manusia, apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN daripadamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:8). Nilai keadilan, kesetiaan, dan kerendahan hati yang diajarkan oleh Kitab Suci terlihat dalam perjuangan Raden Ayu Soelastri. Usaha beliau dalam memperbaiki pendidikan dan perjuangan sosial menunjukkan bahwa iman tidak hanya berhenti pada doa, tetapi diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata untuk memperjuangkan martabat manusia.

Nilai-nilai tersebut juga sangat sejalan dengan semangat Vinsensian. Santo Vinsensius a Paulo menekankan pelayanan kepada kaum miskin, rendah hati, serta pengorbanan demi sesama. Raden Ayu Soelastri menunjukkan semangat serupa melalui sikap kepeduliannya pada pendidikan rakyat dan keberaniannya untuk memperjuangkan kesetaraan. Nilai keutamaan Vinsensian yang paling relevan dengan aksi dari Raden Ayu Soelastri adalah menyelamatkan jiwa-jiwa. Ia menghidupi prinsip Vinsensian dalam konteks kebangsaan: beriman berarti melayani, berjuang, dan mengutamakan kepentingan bersama. Dengan demikian, nilai-nilai perjuangan beliau dapat dipandang sebagai wujud nyata iman yang bekerja dalam cinta kasih.

Nilai-nilai yang diwariskan tokoh seperti Raden Ayu Soelastri tetap relevan dengan kehidupan bangsa saat ini. Di era saat ini, Indonesia masih kesulitan dalam menghapuskan masalah ketidaksetaraan gender, ketidakadilan sosial, dan lemahnya kemampuan rakyat  dalam sikap kepemimpinan. Keberanian beliau dalam menentang ketidakadilan menjadi teladan yang sangat dibutuhkan pada saat ini. Hubungan antara kedua ini juga dipertegas oleh Undang-Undang Dasar 1945 yang dalam alinea keempat Pembukaan menyebutkan tujuan bernegara adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa” serta “mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Nilai perjuangan beliau sejalan dengan amanat konstitusi yang menuntut bangsa ini terus berjuang demi pendidikan dan keadilan sosial.

Implementasi nilai-nilai tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam bidang pendidikan, semangat beliau dapat diwujudkan dengan memperjuangkan akses pendidikan yang merata, terutama bagi kelompok miskin dan perempuan di daerah tertinggal. Dalam bidang sosial, masyarakat dapat meneladani sikap beliau dengan melakukan pelayanan terhadap sesama. Dalam politik dan kepemimpinan, nilai integritas dan keberanian harus diteladani oleh rakyat agar bangsa ini bebas dari praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Seperti yang dikatakan dalam Matius 25:40, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Ayat ini mengatakan bahwa pelayanan dan kepedulian kepada sesama adalah panggilan iman yang wajib dihidupi.

Dengan itu, perjuangan Raden Ayu Maria Soelastri Soejadi Damasoepoetra Sasraningrat menjadi sumber modal dan inspirasi moral maupun spiritual bagi generasi masa kini. Nilai-nilai keberanian, keadilan, kepedulian, dan pengabdian yang beliau wariskan sejalan dengan Kitab Suci, konstitusi, serta semangat Vinsensian. Semua itu meyakinkan kita bahwa keterlibatan kita dalam hidup berbangsa dan bernegara adalah wujud iman yang nyata, yang relevan bagi Indonesia di masa lalu, kini, dan masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top